[Fanfic] Our Destiny (Part 7)

Author :  Rinrin ^^

Judul : Our Destiny

Main Cast : Ma Hae Rin (OC), Oh Sehun, Kim Jong In / Kai, Byun Baek Hyun

Support Cast : Do Kyung Soo / D.O, Ahn Sohee (Wonder Girls), Kim Joon Myeon / Suho, Xi Luhan as Oh Luhan and Other

Length : Chapter

Rating : PG-15

Genre : Romance, Friendship, Fantasy, School Life

Disclaimer : Member EXO, Minzy, Jiyeon dan Sohee itu milik tuhan dan agensinya. Saya hanya pemilik cast OC dan ide cerita-nya saja.

 

FF ini cuma khayalan aku, jadi maaf kalau ada bias kalian yang aku buat jadi menyebalkan dan aneh. Terus, berhubung akhir-akhir ini banyak penjahat(?) copas(?). Aku mau ngingatin. Ini hasil jerih payah author! Jadi mohon jangan ada yang copas. Hargailah hasil karya author. Okee?? ^^

 

Happy Reading!

 

Prolog | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6

Ada yang mengatakan bahwa di dunia ini ada 7 orang yang memiliki wajah yang serupa yang tinggal di tempat dan waktu yang berbeda. Awalnya aku mengganggap itu hal konyol. Tapi, setelah apa yang terjadi pada ku sekarang. Kini aku mempercayai itu.

 

***

Author’s POV

Hae Rin melangkah gontai masuk ke kelasnya. Pikirannya masih dipenuhi dengan kejadian di ruang kesehatan tadi. Ia sudah menceritakan semuanya pada Baek Hyun. Gadis itu nampak gelisah, ia masih ragu apakah hal yang tepat mengatakan semua itu pada Baek Hyun. Bagaimana jika Baek Hyun memberitahu Sehun.

“Argh..” Hae Rin memegang kepalanya frustasi.

‘Tenanglah. Baek Hyun sudah berjanji tidak akan memberitahukan hal itu pada orang lain, termasuk Sehun.’ Pikir Hae Rin seraya berusaha mencoba untuk menenangkan diri.

Gadis itu meneruskan langkah berjalan ke arah bangkunya lalu duduk di sana. Jiyeon, Minzy dan gadis-gadis lain di kelas tersebut kemudian datang menghampiri Hae Rin.

“Cepat tanya dia.” Seorang gadis mendorong Minzy ke arah Hae Rin.

“Ee—sebenarnya ada beberapa hal yang membuat kami penasaran. M.. Ma.. Maksudku, ada yang ingin kami tanyakan padamu.” Ujar Minzy diikuti anggukan para gadis yang ada di belakangnya.

Hae Rin menatap malas ke arah gadis-gadis itu.

“Tentang siapa? Kai? Sehun? Luhan? Atau Baek Hyun?” ujar Hae Rin datar.

“Maksud ku bukan begitu, kami ha—“

“Tidak usah berpura-pura. Aku tau kalian pasti ingin menanyakan ada hubungan apa aku dengan ke-empat namja itu.” Sela Hae Rin.

“Ee— Ne..” jawab Minzy gugup sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

“Ingin dimulai dari siapa?” Tanya Hae Rin dengan nada malas.

“Oh Sehun.” Sahut salah satu gadis yang ada di belakang Minzy.

Hae Rin terdiam sejenak, ia hampir saja ingin mengatakan kalau Sehun itu tunangannya. Namun ia ingat perkataan Sehun saat di mobil waktu itu.

“Dia sepupu ku.” Jawab Hae Rin singkat.

Gadis-gadis yang ada di sana membentuk huruf O dimulut mereka.

“Kalau Luhan?” tanya gadis yang lain.

Hae Rin hendak menjawab, namun Minzy sudah menyela lebih dulu.

“Ya!Babo, Luhan itu kakak sepupu Sehun, jadi dia sepupu Hae Rin juga.” Minzy mendorong pelipis gadis itu. Sementara Hae Rin nampak kaget. ‘Ku kira Luhan itu kakak kandung Sehun. Ternyata mereka sepupu.’ gumam Hae Rin dalam hati.

“Lalu bagaimana dengan Kai dan Baek Hyun?” Kali ini Jiyeon yang memberanikan diri bertanya pada Hae Rin. Ia terlihat begitu antusias dan penasaran.

“Kai meminta ku menjadi pacarnya dan Baek Hyun berusaha untuk membunuh ku.” Jawab Hae Rin sekenanya.

Minzy dan yang lain melongo tidak percaya mendengar penjelasan Hae Rin.

“Kalau kalian tidak mempercayai ku, tanya saja mereka.” Ujar Hae Rin lagi.

Gadis-gadis itu hanya terdiam dan tampak seperti orang bodoh. Itu sungguh membuat Hae Rin semakin kesal.

“Ya! Sudah tidak ada yang ingin ditanya lagi kan? Sekarang pergi! Jangan memasang ekspresi seperti itu dihadapan ku.” Bentak Hae Rin yang berhasil membuat gadis-gadis itu lari berhamburan ketakutan. Hae Rin menghela nafasnya dalam.

 

BRAAAK

 

Tiba-tiba Sohee datang dan menggebrak mejanya kasar seraya duduk. Hae Rin menatap heran Sohee. Sementara Sohee menatap Hae Rin kesal.

“Ma Hae Rin! Mulai sekarang kita bukan teman lagi. Kau adalah rival ku. Arasseo?” Sohee menunjuk wajah Hae Rin.

“Mwo?” Hae Rin melongo melihat tingkah Sohee.

‘Memangnya sejak kapan kami berteman? Dan rival? Huh, ayolah dalam hal apa aku menjadi rivalnya. Yeoja ini sungguh aneh.’ Pikir Hae Rin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Malas melihat Sohee yang bertingkah  aneh itu. Hae Rin kemudian beranjak dari duduknya. Dengan santai ia berjalan keluar dari kelas 1-3. Padahal sebentar lagi masuk jam pelajaran berikutnya. Namun gadis itu sama sekali tidak peduli. Ia malah melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju atap sekolah. Sepertinya Hae Rin berniat bolos hari ini.

 

***

 

Hae Rin’s POV

Aku menengadahkan kepala menatap langit dan menarik nafas dalam. Semilir angin yang menerpa wajah ku berhasil membuat perasaan ku terasa sedikit lebih tenang. Aku menutup mata ku. Mencoba menikmati suasana itu.

 

“Mmm..”

“Oppa..”

“Ah.”

 

Tiba-tiba  terdengar suara yang sungguh merusak suasana hati ku. Aku mengedarkan pandangan dan mata ku pun tertuju ke arah gudang yang ada di arah jam sembilan. Suara-suara itu berasal dari sana. Aku menghela nafas dalam. Aku yakin itu pasti si Byuntae gila yang sedang berkencan dengan yeojachingu-nya. Entah apa yang mereka lakukan di dalam. Jika didengar dari suara itu, aku yakin mereka sedang berbuat mesum.  Aigoo~ Baek Hyun itu tidak hanya psycho tapi juga yadong. Aku pun membalikkan badan ku dan hendak berjalan meninggalkan tempat tersebut. Belum sampai di depan pintu atap, tiba-tiba seseorang memanggil ku. Aku menoleh, ternyata itu Baek Hyun.

“Wae?” ujar ku datar.

“Kemarilah.” Baek Hyun tersenyum ramah ke arah ku. Sementara yeoja yang ada di sampingnya menatap heran.

“Oppa.” Yeoja itu memegang tangan Baek Hyun.

“Kembalilah ke kelas mu.” Ujar Baek Hyun.

“Tapi..”

“Waktunya sudah habis. Kau mengatakan pada ku hanya 5 menit kan. Jika ingin tambah, seharusnya kau membayar lebih.” Baek Hyun tersenyum ke arah gadis itu. Sementara aku hanya bisa melongo. Sungguh aku tidak mengerti kemana arah pembicaraan mereka.

“Ee—ne. Aku pergi.” Gadis itu terlihat kecewa. Ia lalu melangkah menuju pintu atap dan menghilang dari balik pintu.

Aku melangkah mendekati Baek Hyun, kami berdua lalu duduk berdampingan. Entah kenapa semenjak aku menceritakan semuanya pada Baek Hyun di ruang kesehatan tadi. Aku merasa lebih dekat dan tidak takut lagi dengannya.

“Kau membolos?” Tanya ku pada Baek Hyun.

“Ne.” Jawabnya singkat.

“Apa kau selalu seperti ini? Membolos lalu berbuat mesum di atap sekolah?”

“Ne.”

“Kalau begitu untuk apa kau sekolah.” Sindir ku.

Baek Hyun malah tertawa. “ Kau juga membolos kan? Kita ini sama saja. Jadi jangan berlagak menasehati ku.” Celetuk Baek Hyun dan aku pun hanya bisa terdiam.

“Wajah mu terlihat muram. Ada masalah?” tanya Baek Hyun.

Aku menatapnya datar. Basa-basinya buruk sekali. Jelas-jelas ia tahu aku sedang digeluti masalah di HHS ini.

“Arasseo. Kau memang sedang ada masalah dengan Kai dan teman-temannya.” Ujarnya lagi. Sementara aku hanya bisa menunduk lesu begitu mendengar ia menyebut nama Kai.

Sunyi. Kami berdua terdiam. Ia tidak memulai pembicaraan lagi dan ini sungguh terasa canggung.

“Yeoja yang tadi itu, ku lihat berbeda dengan yeoja yang bersama dengan mu beberapa hari yang lalu. Apa dia pacar baru mu?” Aku mencoba memulai pembicaraan lagi dengan topik yang sungguh aneh. Err aku benar-benar babo menanyakan ini.

Baek Hyun tersenyum tipis. “Mereka bukan pacar ku.”

“Ne?” Aku menatap heran Baek Hyun.

“Aku tidak tahu apa ini bisa disebut pacaran atau bukan. Ku rasa mungkin kami hanya sebagai rekan kerja. Mereka membayar ku, lalu aku berkencan dengan mereka.”

“MWOOO???” Aku menatap Baek Hyun tidak percaya.

“Jadi maksud 5 menit yang kau bicarakan dengan yeoja itu adalah…”

“Ne. Itu adalah batas waktu kencan. Ia membayar dan meminta ku menciumnya selama 5 menit.” Sela Baek Hyun santai. Sementara aku hanya bisa memasang wajah bodoh. Aigoo~ Namja ini sungguh namja paling aneh yang pernah aku temui selama hidup ku.

“Kau benar-benar yadong.”

“Itu hanya pekerjaan dan aku mendapatkan uang. Ayolah, jangan berlebihan. Aku melakukan itu untuk mencari uang.”

“Bukankah kau anak orang kaya? Untuk apa kau melakukan hal bodoh seperti ini?” Tanya ku pada Baek Hyun. Aku sungguh tidak bisa menyembunyikan ekspresi penasaran ku.

“Kekayaan itu.. Huh, itu bukan milikku. Itu hanya uang belas kasihan yang di berikan untuk ku dan eomma ku.” ujar Baek Hyun. Aku menatap lekat wajahnya. Mata Baek Hyun terlihat berubah menjadi sendu.

“Maksud mu?”

“Eomma ku pernah berkencan dengan Tuan Oh. Namun hubungan mereka berakhir karena tuan Oh dijodohkan dan menikah dengan wanita lain, yaitu eomma Sehun. Saat itu eomma ku juga sedang mengandung ku. Dan yeah, Sehun lahir dan aku pun lahir. Keluarga Oh tidak ingin aib ini sampai tersebar keluar. Awalnya mereka ingin membunuh ku. Namun eomma berusaha untuk tetap mempertahankan ku hidup. Jadi mereka membuat perjanjian. Mereka akan memberikan eomma ku dan aku uang untuk menjalani hidup baru dengan syarat kami harus menjauh dari kehidupan tuan Oh. Mereka sungguh tidak ingin tuan Oh tahu, bahwa aku anaknya. Mereka bahkan tidak mengijinkan aku menggunakan marga Oh. Makanya aku menggunakan marga Byun, yaitu marga eomma ku.” Jelas Baek Hyun seraya tersenyum getir ke arah ku.

Aku menatap sendu Baek Hyun. Tak ku sangka namja yang ku pikir hanya bisa main-main sepertinya ini. Ternyata memiliki kehidupan yang rumit.

“Lalu bagaimana dengan eomma mu sekarang?” Tanya ku.

“Ia dirawat di Rumah Sakit.” Jawab Baek Hyun seraya menundukkan wajahnya.

“Mianhe.” Ujar ku pelan. Aku sungguh merasa bersalah sudah menanyakan itu.

“Ya! Kenapa kita jadi mellow seperti ini?” Aku menyikut lengan Baek Hyun. Berusaha mencairkan suasana. Laki-laki itu lalu menoleh ke arah ku dan menatap ku datar.

“Jangan memasang ekspresi seperti itu. Kau membuat ku merasa bersalah.”

Baek Hyun hanya diam, ia masih terus menatap ku.

“Baek Hyun, aku sungguh tidak bisa menghibur orang.” Ujar ku lemah.

“Kau pasti bisa menbghibur ku.” Baek Hyun tersenyum tipis.

“Ne?”

“Pejamkan mata mu.” Perintah Baek Hyun. Sementara aku menatapnya heran lalu mengikuti perintahnya. Aku memejamkan mata ku perlahan. Tiba-tiba aku merasa sesuatu yang lembut menyentuh bibir ku. Aku membuka mata ku. Wajah Baek Hyun sangat dekat dan ia sedang mencium ku. Entah kenapa aku sama sekali tidak melawan. Aku menutup mata ku kembali dan menikmati itu. Tidak seperti dengan Sehun. Kali ini aku sungguh gila, bukannya menolak aku malah membalas ciumannya.Hampir lama kami dalam posisi seperti ini. Nafas ku sudah mulai habis. Aku ingin mengakhiri ciuman ini. Namun Baek Hyun memeluk ku erat seakan tidak ingin melepas ku.

 

BRAAAKKK! Tiba-tiba pintu atap terbuka. Refleks aku mendorong badan Baek Hyun dengan kasar. Baek Hyun nampak kaget melihat reaksi ku. Kami berdua saling beradu pandang.

 

“Kalian???” ujar sosok yang ada di depan pintu atap. Aku dan Baek Hyun menoleh ke sana.

“Hana!!” pekik ku dan Baek Hyun bersamaan.

Aku beranjak dari duduk ku. Aish! Ini sungguh memalukan. Wajah ku sekarang pasti sudah sangat merah.

“Sepertinya aku harus kembali ke kelas. Annyeong.” Ujar ku salah tingkah seraya berpura-pura melihat jam di tangan ku. Aku berjalan melewati Hana. Namun yeoja itu mencengkram pergelangan tangan ku. Ia menarik dan membawa ku menuruni tangga menuju ruang musik. Ia menutup pintu dan menatap ku intens.

“Ada hubungan apa kau dengan Byun Baek Hyun?” Tanya Hana pada ku.

“Kenapa aku harus memberitahu mu? Kau menyukai Baek Hyun? Kau cemburu?” Aku tersenyum ke arah Hana dan membalas perkataanya tempo hari.

Hana menatap ku datar. “Kalian berpacaran?” Tanya Hana lagi yang sukses membuat ku terbatuk.

“Tentu saja tidak.”

“Lalu apa? Tidak mungkin kau membayarnya untuk mencium mu. Kau sama sekali tidak terlihat seperti yeoja yang haus akan belaian.”

Aku menatap kesal Hana. Perkataan yeoja ini sungguh kasar. Entah kenapa aku malah merasa seperti sedang berdebat dengan diri ku sendiri.

“Kami sungguh tidak berpacaran!” Teriak ku kesal.

“Sudahlah. Kalau kau memang tidak ingin mengaku. Sebaiknya kau jangan menyakiti Baek Hyun. Arasseo?”

“Ya!! Sebenarnya siapa yang disakiti siapa? Bagaimana mungkin kau berkata seperti itu. Jelas-jelas Baek Hyun-lah namja yadong yang sering menyakiti hati para yeoja.” Protes ku.

“Kau sama sekali tidak mengenal Baek Hyun. Kau tidak pantas jadi pacarnya.”

“Sudah aku bilang, aku bukan pacarnya!” Teriak ku lagi. Aigoo! Kenapa susah sekali berbicara dengan yeoja ini.

“Sudahlah percuma saja aku berbicara dengan mu. Kau pasti tidak akan mau mengaku.” Hana mengibas-ngibaskan tangannya sembari memasang ekspresi yang entah kenapa terlihat begitu menyebalkan di mata ku.

“Walaupun sebenarnya aku tidak begitu suka dengan yeoja sok manis yang mengandalkan harta orang tuanya. Namun karena kau pacar Baek Hyun, aku harus menyukai dan berteman denganmu juga.”

“Aku bukan yeoja seperti itu. Omo! Kalian murid-murid HHS memang menyebalkan. Selalu berbicara dan menilai seseorang semau kalian.”

“Ya!! Aku sama sekali tidak seperti itu. Aku juga sebenarnya tidak suka berada di tempat ini. Jangan samakan aku dengan kalian!” Hana mendorong pelipis ku. Sebenarnya aku ingin membalasnya, namun aku terlalu sibuk mencerna maksud perkataan Hana.

“Kau tidak suka berada di tempat ini? Kenapa sama seperti ku?” Aku mulai menurunkan nada suara ku.

“Kau juga tidak suka tempat ini? Biar ku tebak, kau pasti terpaksa masuk kemari.” Ujar Hana.

“Ne.” Aku mengangguk.

“Aigoo~ Kita sama.” Hana tertawa geli. Aku menatap heran ke arahnya.

“Ku kira aku tidak akan menemukan orang yang sepikiran dengan ku. Sepertinya tidak buruk jika aku berteman denganmu.” Hana tersenyum ke arah ku. Meski masih tidak begitu mengerti. Namun aku membalas senyumannya. Ku rasa, yeoja ini tidak semenyebalkan yang aku kira.

“Mianhe, sudah bersikap kasar. Aku tidak bermaksud ikut campur hubunganmu dengan Baek Hyun. Aku hanya penasaran.” Ujarnya lagi.

“Ne. Tidak apa-apa. Tapi ada hubungan apa kau dengan Baek Hyun?” Tanya ku penasaran.

“Kau tenang saja. Aku ini sepupu Baek Hyun.” Lagi-lagi Hana tersenyum ke arah ku.

“Ooo..” ujar ku singkat.

“Hah, aku lega. Yeojachingu Baek Hyun bukanlah yeoja manja yang sok manis.”

“Ne?” Aku menatap Hana. Sepertinya yeoja ini masih salah paham.

“Ya sudah. Kalau begitu aku pergi dulu. Annyeong.” Hana melangkah pergi keluar ruang musik.

“Ya!  Tunggu! Kau salah paham. Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Baek Hyun!” Aku meneriaki Hana, tapi sepertinya percuma. Yeoja itu sudah menghilang di balik pintu. Ia pasti tidak mendengar ku.

 

***

 

Author’s POV

Baek Hyun masih terduduk di atap sekolah. Ia memejamkan matanya. Laki-laki itu nampak gusar.

“Babo!” Baek Hyun memukul kepalanya.

“Kenapa aku menceritakan hal itu pada Hae Rin? Kenapa aku bisa dengan mudah mempercayainya? Dan kenapa aku bertindak ceroboh dan menciumnya?! Argh!” Baek Hyun mengacak-ngacak rambutnya.

 

“Baek Hyun-ah.” Hana yang sudah keluar dari ruang musik ternyata kembali ke atap sekolah.

“Hana.” Baek Hyun berpura-pura bersikap biasa.

“Chukkae!” Hana tersenyum lebar ke arah Baek Hyun. Sementara Baek Hyun nampak heran.

“Yeoja yang kau cium tadi itu yeojachingu mu kan?”

“Maksudmu siapa?”

“Ma Hae Rin.”

“Kau bercanda?” Baek Hyun menatap datar Hana.

“Ne?” Hana heran.

“Dia bukan yeojachingu ku. Dia itu tunangan Oh Sehun.”

“MWOOOO?” Teriak Hana kaget.

“Lalu kenapa kau menciumnya? Bukannya tempo hari, kau memberitahu ku ingin membunuh tunangan Oh Sehun?” tanya Hana lagi.

“Rencana berubah. Aku tidak jadi membunuhnya.” Jawab Baek Hyun dingin.

Hana hanya diam. Ia tidak mengerti maksud perkataan Baek Hyun.

“Daripada membunuhnya lebih menarik jika aku merebutnya dari Sehun.”

“Kau menyukainya?” Hana menatap intens Baek Hyun.

“Tentu saja tidak. Aku hanya ingin mendekatinya saja.”

“Untuk apa?”

“Memanfaatkannya.” Baek Hyun tersenyum tipis.

“Ne. Kalau itu memang rencanamu, aku ikut saja. Tapi berhati-hatilah, jangan sampai kau menyukainya. Jika itu terjadi, semuanya akan gagal. Kau akan diperbodoh oleh cinta, Baek Hyun-ah.” Hana menatap khawatir Baek Hyun.

“Kau tenang saja.” Ujar Baek Hyun santai seraya mengalihkan pandangan menatap langit dengan senyuman licik terukir di wajah tampannya.

 

To Be Continued..

 

Waoow anak EXO yang ada di FF ini rada pada nappeun namja ya. Kecuali Sehun yang masih agak normal. ==” *baru nyadar* #PLAAK *author macam apa ini* -__-

Buat kalian yang suka Baek Hyun, harap maklum ya klu di sini peran Baek Hyun aneh, sengak, yadong dan sejenisnya. Author ga bermaksud apa-apa kok, ini cuma imajinasi author. hheehe ._.v


Comments

19 responses to “[Fanfic] Our Destiny (Part 7)”

  1. EimberKaidict's Avatar
    EimberKaidict’s

    author kalo kata aku mah mending yang meranin baekhyun itu chanyeol, cocok kata aku mah tapi udahlah udah terjadi.

    yachhhhh Sehun rebut Haerin dari baekhyunnnn, lanjut yooo ;))

    1. *mikir* sepertinya memang lebih cocok chanchan. tapi ya sudahlah, udh terlanjur.

      Sehun! Ada yg nyuruh kamu rebut Hae Rin dari Baek Hyun. *teriak pake toa* #dilemparsehundenganjurusangin

      okee, ditunggu ya. gomawo udh baca, comment & ngasi saran. ^^

  2. hahaha… daebak thor. update nya cepet pula 😀
    ditunggu next chap.
    Hwaiting author 😀

    1. hheehee iyaa.. aku emg ngusahaain updatenya cpt. ditunggu ya, chap berikutnya~ makasih semangatnya. 😀

  3. achaa_shawol Avatar
    achaa_shawol

    itu si haerin knpa ngebls ciuman baekhyun…???
    jgn blg kalo haerin nanti bakalan ska sm baekhyun. andwaeeee kasian sehun 😦

    Oooooh,, trnyta baekhyun saudara sehun yaaa..?? *ngangguk2 ==
    Kluarga Oh sungguh kejam,, aku jd rada kasian sm baekhyun..

    Ckckck sabaar ya oppa *meluk sehun & baekhyun hohoho

    Lanjut thor..!! Hwaitiiing

    1. Huwaaa comment mu panjang. Akan aku jawab satu.satu. :D#eaa

      Kenapa Hae Rin ngebalas ciuman Baek Hyun? Harap maklumlah, itu anak salah gaul(?).

      Bisa suka bisa nggak. Kita serahkan saja semua itu pada hati Hae Rin, kemana ia akan berlabuh(?).

      *Manggil Luhan & Chanyeol pake toa* Han! Chanchan! Ada yang pengen meluk Sehun & Baek Hyun. Ayoo keluarkan jurus api mu…. Kkekekeeh *evil smirk

      Sekian jawaban dari author. Gomawa udh baca & comment~ ^^
      *jawaban macam apa itu!!!* #PLUUNGG #ditendangkai

  4. Huaaaaa~!!!! Gwecanha Eon!!! Aku seneng Baekhyun ini! Engga melow ~(-_-~) Wuakakakka~! HWAITING

    1. bagus kamu senang, author juga jd senaaanggg 😀 kkekekeh

      iyaa. gomawo udh baca & comment~ ^^

  5. Kyaaaa!!!! FFnya makin bagus!!!!
    Dicium Baekki? Mau dong #eh

    Ah keren banget ini! Jadi itu sebabnya si Baekki pengen bunuh tunangannya Sehun waktu itu? Wah kasian sekali Baekhyun #tepok-tepok palanya baekki

    Makin keren! Lanjut terus ya! Next chap, jangan lama-lama ya author kekeke 😀

    Gomawo^^

    1. mau ya?? nih aku kasi Baekkie, silahkan dicium *lempar Baek Hyun* #plaak

      okee, chap berikutnya udh dipost kok. slmt membaca~ heeheehe ^^

  6. […] Prolog | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 […]

  7. […] | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 | Part […]

  8. […] | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 | Part 8 | Part […]

  9. ParkEunWon Avatar
    ParkEunWon

    Ckck..

  10. sung rae ra Avatar
    sung rae ra

    hadehh, gw bingung yak ini si baekhyun kenapa yadong banget
    hahaha, daebaakk tuh anak” exo, nappeun namja semua
    eh tp sehun gk sih, yah paling juga sedikit nappeun(?)

  11. lee eun sup Avatar
    lee eun sup

    kya, baekkie jadi nappeun namja. Tapi aku malah suka kok. Daebak, thor! ^^

  12. aulia safira putri Avatar
    aulia safira putri

    baekhyun jahat 😦

  13. aduh.. ini knp pd yadong semua Sehun, Baekhyun… ><

  14. Kirain tadi yg datang Sehunnnn>.<
    Baekhyun nanti pasti suka sama Haerin:3

Leave a comment