[Fanfic] Story of Us (Prolog)

Author :  Rinrin ^^

Judul : Story of Us

Main Cast : Ma Hae Rin (OC), Oh Sehun, Byun Baek Hyun, Kim Jong In / Kai, Xi Luhan

Support Cast : Han Hae Rin (OC), Han Ji Eun (OC), Kim Namjoo (A-Pink)

Length : Chapter

Rating : PG-15

Genre : Romance, Fantasy, Family, Friendship, School Life, Tragedy

Disclaimer : Member EXO dan Namjoo itu milik tuhan dan agensinya. Saya hanya pemilik cast OC dan ide cerita-nya saja

 

FF ini cuma khayalan aku, jadi maaf kalau ada bias kalian yang aku buat jadi menyebalkan dan aneh. Terus, berhubung akhir-akhir ini banyak penjahat(?) copas(?). Aku mau ngingatin. Ini hasil jerih payah author! Jadi mohon jangan ada yang copas. Hargailah hasil karya author. Okee?? ^^

 

Happy Reading!

 

Author’s POV

Di dunia lain yang tempatnya bukan di bumi, terdapat sebuah negeri yang dipenuhi para penyihir. Tempat itu bisa juga dikatakan sebagai dunia penyihir dengan makhluk penghuninya yang memiliki fisik sama seperti manusia. Yang membuat mereka berbeda hanya model pakaian, pola hidup serta kekuatan yang dimiliki oleh penyihir itu sendiri. Dan di salah satu rumah besar yang merupakan tempat kediaman keluarga penyihir hebat di negeri tersebut, terlihat seorang gadis bersama seorang laki-laki sedang duduk berhadapan saling berbincang.

“Kau yakin akan melakukan ini?”

“Kris oppa, kau harus mempercayai ku. Aku bukan anak kecil lagi. Biarkan aku memilih jalan ku sendiri. Aku ingin menghidupkan eomma.”

“Tapi ini akan sangat sulit. Kau harus hidup di bumi bersama manusia dan mendapatkan 5 jiwa yang mencintaimu dengan tulus. Kau tidak akan mungkin bisa melakukannya.” Kris menatap khawatir adiknya, Ma Hae Rin.

“Kau tenang saja. Aku pasti akan menemukan dengan mudah orang-orang yang mencintai ku dengan tulus.” Hae Rin tersenyum ke arah Kris.

“Sebaiknya kau pikirkan baik-baik. Kau nanti akan hidup seperti manusia biasa. Kau akan kehilangan ilmu sihirmu.”

“Aku akan membiasakan diri dengan itu. Oppa jangan khawatir. Tunggu saja di sini, aku akan kembali ke dunia penyihir lagi dengan membawa lima jiwa itu. Kemudian menghidupkan eomma kembali dan kita akan hidup bahagia seperti dulu lagi.” Ujar Hae Rin.

“Kalau itu memang keinginan mu. Ya sudah, oppa akan mendukung mu. Tapi oppa harap kau tidak menyesal dengan keputusanmu.”

Hae Rin tersenyum mendengar perkataan Kris. Gadis itu lalu beranjak dari duduknya.

“Kalau begitu, aku pergi sekarang. Kau di sini jagalah Appa. Sampaikan permintaan maaf ku karena tidak memberitahunya tentang hal ini. Aku yakin jika aku memberitahunya. Ia pasti akan sangat marah dan menolak. Jadi aku meminta mu yang menyampaikan ini padanya.”

“Kau tidak perlu khawatir. Masalah appa biar aku yang membereskannya.Kau fokus saja dengan yang di bumi. Aku harap kau bisa dengan cepat menemukan 5 jiwa itu. Ingat batasnya 3 tahun! Kau harus kembali secepatnya.”

“Tidak perlu sampai 3 tahun, 1 minggu cukup untuk ku mendapatkan 5 jiwa itu.” Ujar Hae Rin seraya tersenyum. Gadis itu lalu melangkah pergi meninggalkan Kakaknya tersebut. Ia pergi ke tempat dewan penyihir untuk membuat perjanjian menghidupkan ibunya itu dengan lima jiwa manusia.

 

***

 

-Satu tahun kemudian-

Seorang gadis menjatuhkan payungnya. Ia berdiri terpaku diam ditengah hujan. Pakaian yang gadis itu gunakan benar-benar basah kuyup. Tapi ia tidak peduli dengan itu dan terus saja berdiri di sana menyaksikan adegan yang seharusnya tidak ia lihat.

“Lu..Luhan..” ujar gadis yang bernama Han Hae Rin itu.

Perlahan air mata menetes dari sudut mata Hae Rin bersama dengan hujan yang jatuh membasahi wajahnya. Gadis itu sudah menyukai Luhan sejak mereka kecil, ia tidak pernah menyangka akan melihat Luhan berciuman dengan adik tirinya di hadapannya sendiri.

 

“Eonni.” Gadis yang tadi berciuman dengan Luhan tersadar ada Hae Rin yang melihat mereka.

“Han Hae Rin!” Luhan nampak kaget melihat Hae Rin.

“Eonni, apa yang kau lakukan di sana?”

 

Hae Rin terdiam, ia sadar adik tirinya dan Luhan sama sekali tidak tau bahwa ia sekarang sedang menangis.

“A.. Aku ingin pergi mencari udara segar, Ji Eun-ah. Kalau begitu aku pergi, maaf mengganggu kalian.” Ujar Hae Rin seraya berlari meninggalkan Luhan dan Ji Eun.

“Eonni, kau lupa membawa payung!” Ji Eun berteriak memanggil Hae Rin. Tapi percuma, Hae Rin sudah berlalu pergi begitu saja.

Luhan yang masih terdiam di sana, hanya bisa menatap nanar punggung Hae Rin yang sudah semakin jauh. Entah kenapa ia merasa bersalah, ia yakin Hae Rin pasti melihatnya yang barusan mencium Ji Eun.

 

Di tengah hujan siang itu, Hae Rin terus saja berlari sambil menangis. Rasa sakit yang ada dihatinya membuat ia menyalahkan Ji Eun. Padahal ia tau, sebenarnya ia yang salah. Ia yang bodoh tidak berani mengungkapkan perasaannya pada Luhan dan malah menerima Sehun sebagai kekasihnya.

“Hae Rin!”

Hae Rin tiba-tiba berhenti berlari. Ia melihat Sehun sedang berdiri tidak jauh dihadapannya sambil menatap khawatir ke arahnya.

“Kau tidak apa-apa?” Tanya Sehun.

Hae Rin tidak menjawab pertanyaan Sehun. Ia lebih memilih diam dan berlari ke pelukan Sehun. Hae Rin memeluk Sehun erat. Sehun nampak terkejut, ia menjatuhkan payungnya dan membalas pelukan Hae Rin.

‘Mianhe, Sehun-ah. Aku tidak pernah mencintaimu. Kau begitu baik dan aku begitu mengerikan. Aku merasa malu melihat kau, Luhan dan Ji Eun. Jika bisa, aku harap aku menghilang dari dunia ini.’ Ujar Hae Rin pelan dengan nada lemah yang mungkin tidak akan terdengar oleh Sehun.

 

***

 

Seorang gadis dengan gaya seperti laki-laki menatap tajam gadis yang ada di hadapannya.

“Kau yang bernama Kim Namjoo?”

“Ne.Wae?” Tanya Namjoo dengan tatapan datarnya.

“Ku peringatkan kau! Jangan pernah mengganggu Jiyeon lagi.”

“Kau kira kau siapa berani memerintah ku seperti itu!”

“Nama ku ‘Zee’.”

“Kau bercanda?”

“Aku tidak bercanda. Nama ku Zee. Dan sekali lagi ku ingatkan! Jangan pernah mengganggu Jiyeon. Kalau kau ingin wajah cantik mu selamat, sebaiknya kau turuti saja perintah ku itu.” Ujar Zee dengan nada dinginnya.

“Aku tidak mau menuruti perkataan yeoja jelek dan menyedihkan seperti mu!” Teriak Namjoo yang benar-benar memancing emosi Zee.

“Kau benar-benar cari mati!” Teriak Zee seraya memukul wajah Namjoo.

Namjoo meringis kesakitan. “K.. Kau..”

“Kali ini aku hanya memberikanmu sedikit pelajaran. Tapi jika kau berani membulli Jiyeon lagi. Ku pastikan wajah cantik mu itu hancur tak bersisa.” Ujar Zee dingin seraya berjalan pergi meninggalkan Namjoo.

“Ya!! Yeoja gila! Kembali kau! Beraninya kau menyentuh wajah ku.” Namjoo berteriak frustasi. Ia terlihat sangat marah.

“Zee, ku pastikan kau akan menyesal sudah melakukan ini pada ku!” Geram Namjoo seraya menyapu darah yang mengalir dari sudut bibirnya.

 

Sementara itu, Zee yang mendengar teriakan Namjoo yang memakinya terus saja berjalan dan mengabaikannya.

“Sudah selesai?” Jiyeon yang semula bersembunyi tiba-tiba muncul seraya berjalan mendekati Zee.

“Kau tenang saja. Setelah ini ia tidak akan mengganggu mu lagi.” Ujar Zee.

“Ne. Gomawo Zee. Kau benar-benar membantu. Ini bayaran mu.” Jiyeon menyerahkan beberapa lembar uang pada Zee. Zee menerima uang itu seraya tersenyum kecut.

“Jika yeoja itu mengganggu mu lagi. Hubungi saja aku.”

“Ne.” Jiyeon mengangguk.

Zee tersenyum tipis ke arah Jiyeon. Gadis itu kemudian melanjutkan langkahnya berjalan pergi.

 

“Ini benar-benar melelahkan.” Ujar Zee lemah seraya memakai kacamatanya.

Begitulah Zee atau lebih tepatnya Ma Hae Rin. Ia adalah salah satu siswa terbaik di Gamyeon High School. Ma Hae Rin yang terkenal pintar dan menjadi anak baik ketika di sekolah. Namun ketika diluar sekolah, Hae Rin akan menjadi Zee. Menghajar anak-anak yang membulli anak-anak lain. Ia melakukan itu semata-mata demi uang. Karena ia hanya tinggal sendiri tanpa keluarga. Jadi ia harus bisa hidup di dunia ini, meskipun dengan cara yang salah. Bekerja sebagai Zee yang brutal, dan merahasiakan identitas sebenarnya yang sebagai Ma Hae Rin.

Hae Rin menatap sendu ke arah langit. Ia merindukan keluarganya yang ada di dunia penyihir. Mungkin awalnya ia begitu yakin dan bersemangat. Tapi sekarang ia menjadi begitu putus asa. Sudah satu tahun berlalu. Rasanya tidak mungkin untuknya mendapatkan 5 jiwa yang mencintainya dengan tulus agar bisa menghidupkan ibunya. Karena Hae Rin yang hidup di bumi sama sekali tidak mempunyai keluarga ataupun orang yang ia kenal yang akan mencintainya dengan tulus.

“Eh. Hujan?” Hae Rin yang dari tadi menatap langit nampak terkejut ketika merasakan tetesan-tetasan air hujan tiba-tiba membasahi wajahnya.

“Aigoo! Aku sama sekali tidak membawa payung!” Hae Rin begitu panik, dengan segera ia lalu berlari menyusuri jalan menuju apartemennya.

Hae Rin terus saja berlari berusaha agar tidak basah kuyup. Namun percuma, hujan turun begitu deras. Badan Hae Rin benar-benar basah sekarang.

“Andai aku masih menjadi penyihir. Aku pasti tidak akan jadi seperti ini. Omo! Siapa pun beri aku payung! Jika kehujanan seperti ini aku bisa demam.” Rutuk Hae Rin kesal.

Gadis itu terus saja berlari di tengah hujan sambil mengumpat. Namun sejurus kemudian, Hae Rin tiba-tiba menghentikan langkahnya. Ia melihat ada payung terjatuh di jalan di samping seorang laki-laki dan seorang perempuan yang sedang berpelukan.

“Apa-apaan mereka itu. Berkencan di bawah hujan padahal mereka punya payung. Benar-benar tidak bisa memanfaatkan sesuatu dengan baik.” Hae Rin menatap sinis ke arah laki-laki dan gadis yang sedang berpelukan itu.

“Mereka benar-benar sangat asyik berpelukan. Ini kesempatan. Aku ambil saja payungnya. Kkekekeh~” Hae Rin menyeringai. Dengan cepat ia lalu mengambil payung itu dan berlari pergi.

Laki-laki yang sedang memeluk si gadis tadi, tersadar bahwa payungnya baru saja diambil oleh seseorang. Ia melepas pelukannya pada si gadis.

“Mwo? Ya! Mau kau bawa kemana payung ku?!” Laki-laki itu berteriak kesal. Sementara si gadis hanya diam dan menatap wajah laki-laki itu. Sejurus kemudian, si gadis lalu tertawa kecil.

“Sehun-ah, kau benar-benar lucu. Hanya karena payung kau jadi marah seperti itu.”

“Jangan tertawa! Tentu saja aku marah, jika payung itu hilang. Kita berdua akan pulang kehujanan. Aku tidak ingin dimarahi Nyonya Han karena mengantar anaknya pulang dalam keadaan basah kuyup.” Ujar Sehun.

“Tapi kita sudah terlanjur kehujanan. Lagi pula eomma ku tidak menyeramkan saat marah. Jadi kau tenang saja.” Ujar gadis yang bernama Han Hae Rin itu seraya tersenyum pada Sehun.

“Arasseo. Aku hanya khawatir kau sakit jika kehujanan seperti ini.”

“Jika aku sakit, aku bisa minum obat dan sembuh.”

“Bagaimana jika kau minum obat tapi tidak sembuh?”

“Maka aku akan meninggal.” Celetuk Hae Rin.

“Kenapa kau malah berbicara seperti itu? Tidak akan ku biarkan kau meninggalkan ku.” ujar Sehun seraya menatap serius Hae Rin.

“Sehun-ah, aku hanya bercanda. Tidak perlu dianggap serius.”

“Tapi kau bukan tipe orang yang suka bercanda dan menggunakan lelucon seperti itu.” Sehun menatap datar Hae Rin.

“Jangan menatap ku seperti itu. Kajja kita pulang.” Ujar Hae Rin seraya tersenyum.

“Kau benar-benar aneh. Tadi kau terlihat seperti orang frustasi dengan tiba-tiba datang langsung memelukku. Tapi sekarang kau malah terlihat seperti tidak terjadi apa-apa.”

“Siapa yang frustasi? Kau itu berlebihan. Aku memeluk mu karena aku merindukanmu. Apa aku tidak boleh memeluk namjachingu ku sendiri?” Hae Rin memanyunkan mulutnya ke arah Sehun. Sementara Sehun malah tertawa melihat Hae Rin seperti itu.

“Tentu saja boleh.” Ujar Sehun seraya mencium kilat bibir Hae Rin.

Hae Rin tersenyum tipis ke arah Sehun dengan tatapan sendunya. Melihat Sehun yang begitu menyayanginya benar-benar membuat ia merasa semakin bersalah karena mencintai laki-laki lain.

 

To Be Continued..


Comments

26 responses to “[Fanfic] Story of Us (Prolog)”

  1. Huwaaaa ,,
    ff baru ching ?? Kkk ~ Jadi 5 jiwa yang akan diambil ntu sp ajahh ya …
    Ayo diobral ..
    kkk ~
    Next chap jangan lama lama ching 😀
    Ga sabarannn .. 😀
    Daebak !!

    1. iyaa.. ff baru. CGSI kan udah selesai.

      siapakah 5 jiwa itu. tunggu chap berikutnya 😀

  2. Wah lanjut thor kyknya seru. Oya yg crazy girl soo in cpt publish doooong -_-

    1. okee lanjut. ^^

  3. Yoon Baek Hee (readers ganti nama lagiii) Avatar
    Yoon Baek Hee (readers ganti nama lagiii)

    wahhh kereen,

    eh eonnie, bukannya Zee itu lagu Snsd *author: Gee itunmah*

    hha cpet publish ya. smoga ff nya serame ff crazy girl soo in 😉

    1. Itu gee~~ -__-

      iya siip, diusahain cpt publish. amin. moga aja yg ini ceritanya ga mengecewakan. 😀

  4. Wah,,FF bru nie thor???
    Kyak.a sruu…*semuaFFnyaauthor memangseruandbagus*
    kra” 5 jiwa.a itu nnti d ap’n???
    D tnggu Next part.a,,,

    1. iyaa ff baru.

      gomawo. *author jadi ngefly* #lemparbaekkiesebagaihadiah

      siapakah mereka. tunggu dipart berikutnya 😀

  5. […] Prolog | Part 1 | Part 2 | Part 3 […]

  6. githaaecha Avatar
    githaaecha

    Ih ak iri deh, selama libur ide mu bermunculan terus, kalo ak, berjam-jam di depan laptop, satu paragraf pun ssh hahahha. Aigo,, ak ketinggalan byk ff T.T hp ku cerewet soalnya grrr.. Ide ceritanya keren ih hahahha. Yaudh ak lnjt ke part brkt dulu yooo kkkk~

  7. […] Prolog | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 […]

  8. […] Prolog | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 […]

  9. […] Prolog | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6 […]

  10. […] Prolog | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 […]

  11. […] Prolog | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 | Part 8 […]

  12. […] Prolog | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4| Part 5 | Part 6 | Part 7 | Part 8 | Part 9 […]

  13. […] Prolog | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4| Part 5 | Part 6 | Part 7 | Part 8 | Part 9  | Part 10 […]

  14. ParkEunWon Avatar
    ParkEunWon

    Mau donk dicium sehun,, :p ><v

  15. sangkain ma haerin nyamar jadi han haerin kkk xD
    haha lucu pas zeenya nyuri payung xD

  16. woooww
    fantasy lg… joha….
    lanjut…

  17. aulia safira putri Avatar
    aulia safira putri

    terus payung.a ? ._.

Leave a comment