[Fanfic] Baby or Boy? (Prolog)

Author                :               Rinrin ^^

Judul                   :               Baby or Boy?

Main Cast          :               Ma Hae Rin (OC), Lee Taemin, Lee Jinki

Support Cast    :               Choi Minho, Kim Kibum (Key), Choi Jin Ri (Sulli)

Rating                 :               PG-13

Length                :              Chapter

Genre                  :               Romance, Friendship, OC

 

Holla semua.. Kali ini aku bawa FF baru..*Bawa? Emang barang? au ah, gelap* =.= #plaak

FF ini aku buat karena terinspirasi dari teman-teman ku di sekolah dan salah 1 novel yang pernah aku baca. Oh ya, sebelum baca FF ini, aku mau ngingetin. Aku minta maaf, kalau ada bias kalian yang ku buat jadi antagonis. Terus di sini, aku juga memang sengaja buat karakter Lee Jinki & Lee Taemin agak beda sama aslinya. Jadi kalau kalian ga suka dengan FF ini, jangan ngebash yaa?? Okee? (:

Dan 1 lagi, kali ini ga kaya kemarin yang FF-nya langsung ku post tanpa ada prolog. Maklum, kemarin itu baru pengalaman pertama. *halaah bahasa ku* -__-

So, untuk FF yang ini, sebelum ngepost cerita lengkapnya. Aku post dulu prolognya.

 

Simsalabiiimm..

 

Let’s Chek it out… :D

 

Matahari sudah menampakkan diri dari ufuk timur. Entah kenapa cuaca pagi ini terasa begitu menyengat. Aku menghentikan langkah ku di depan sebuah gerbang besar. Ku lihat tulisan yang ada di atasnya. “Howon High School”. Aku pun melangkahkan kaki dengan terpaksa memasuki gerbang itu. Ku perhatikan keadaan sekeliling yang jika dilihat, maka orang-orang akan berfikir sekolah ini megah, dengan banyak siswa yang beredukasi tinggi, dan tentu saja terkesan baik serta hebat di mata mereka. Tapi tidak untuk ku. Bagi ku sekolah ini biasa saja, tidak ada hal spesial. Sekolah ini sama dengan sekolah yang lain. Karena setiap sekolah itu ‘sama’. Aku berjalan menyusuri koridor kelas.

 

 

“KKYYAAAAAAAAAAA…..!!!”

 

 

Tiba-tiba terdengar teriakan histeris dari beberapa yeoja. Dengan malas aku menoleh ke asal teriakan itu. Aku yakin, itu pasti mereka.

“Taemin oppa, saranghae!” teriak seorang yeoja di belakang ku.

Aku menganga melihat adegan ini. Huh, benar-benar membuatku ingin muntah. Melihat Lee Taemin, Choi Minho, dan Lee Jinki yang sedang berjalan itu membuat ku teringat dengan F4 di drama BBF yang pernah aku tonton. Dimana ketika mereka berjalan, akan ada suara teriakan para yeoja. Aku sudah benar-benar muak melihat adegan drama yang ada di hadapan ku ini. Aku pun kemudian pergi dan masuk ke dalam kelas.

 

“Bruukkkggghh…”

 

Aku jatuh dan hampir mencium lantai. Aku tersandung sesuatu dan itu adalah kaki Sulli.

“Baboo..” ujar Sulli.

Aku mencoba berdiri. Ku lihat ada 3 yeoja dihadapan ku. Dan yeah, seperti yang aku katakan tadi. Sekolah ini sama dengan sekolah lain. Karena setiap sekolah ‘pasti ada’ pangeran tampan, cinderella yang tertindas, si cupu yang jadi bahan tertawaan, ratu sekolah yang sombong, ibu peri penolong, serta nenek sihir jahat yang menakutkan. Dan mereka bertiga yang ada dihadapan ku ini, adalah yeoja cantik, sombong, yang suka menjahili dan menindas siswa-siswa yang ada di HHS. Jadi bisa dikatakan, mereka termasuk category ratu cantik sombong atau mungkin nenek sihir yang menakutkan.

“Ommo! Memalukan sekali!! Seorang yeoja mencium lantai, err menjijikan.”

Aku hanya menghela nafas ku, dan tidak membalas perkataan Sulli. Aku sedang malas mencari masalah dengan mereka. Dengan santai aku pun melewati mereka dan duduk di bangku ku.

Aku melihat sekilas kearah 3 yeoja tadi. Mereka berlalu keluar kelas ku sambil merutuk tidak jelas. Aku yakin mereka pasti merutuki ku.

 

“Seperti biasa. Kau selalu menang.”

Key yang duduk di depan ku, menoleh kan badan ke arah ku.

“Maksud mu??”

“Maksud ku, kau selalu bisa membuat 3 nenek sihir itu mati kutu.”

“Oo. Eh tapi, ada perlu apa mereka bertiga ke kelas kita??” Tanya ku pada Key.

“Aku tak tau pasti. Tapi ku rasa mereka kesini ingin melakukan kegiatan penyiksaan mereka. Kau tau? Untung saja kau datang. Kalau tidak, Ji Eun pasti sudah menjadi err -korban.” ujar Key seraya mencengkram kedua tangannya di leher. Aku hanya terkekeh melihat Key yang terlalu mendramatisir itu.

“Sudahlah. Oh ya, kau sudah mengerjakan PR Fisika?” Aku berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Mwo?? PR?? Fisika?? Yang mana?? Aiish, sepertinya aku lupa mengerjakannya. Hehe, boleh aku meminjam PR mu??” ujar Key tersenyum aneh ke arah ku.

“Kau mau menyontek??”

“Anni, aku hanya akan menyalin.” Key tersenyum dengan wajah tanpa dosa.

“Itu sama saja.” Aku pun mengambil buku PR ku dari dalam tas dan menyerahkannya pada Key.

“Gomawo~” Ia tersenyum lebar seraya membalikkan badannya ke depan. Ku lihat ia begitu serius menyalin PR ku.

 

Fuuhh..

 

Aku menghela nafas panjang. Aku menatap ke penjuru kelas. Tidak ada yang menarik. Benar-benar membosankan. Aku pun mengalihkan pandangan ke jarum panjang bergerak yang ada di tangan ku. Waktu berjalan begitu lamban. =.=

 

Oh ya. Mian, sebelumnya aku lupa memperkenalkan diri. Aku Ma Hae Rin, orang-orang sekitar ku biasa memanggil ku Hae Rin. Aku baru pindah ke HHS 2 bulan yang lalu. Awalnya aku sangat antusias ketika akan pindah kesini. Appa mengatakan kalau sekolah ini sangat bagus, siswa-siswa di sini golongan atas yang berdedikasi tinggi, dan tentu saja karena HHS sekolah terbaik. Di sini tidak ada bullying. Ketika mendengar cerita appa saat itu. Aku sangat ingin pindah ke HHS, karena ini sekolah idaman ku. Tidak ada penindasan di sini, tidak ada yang sok berkuasa. Tapi, ternyata keadaan sebenarnya tidak seperti yang Appa katakan. HHS sama saja dengan sekolah lain. Tetap ada makhluk kuat penindas yang lemah. Di sekolah, mereka menyebut ku peri penolong. Mereka memberikan julukan itu, karena aku biasa menolong siswa lemah yang termasuk category cinderella tertindas. Aku terkadang geli jika mengingat julukan yang mereka beri pada ku itu. Padahal aku tidak sepenuhnya peri baik hati yang suka menolong. Aku hanya menolong mereka yang tertindas di hadapan ku saja, sedangkan yang tak terjadi dihadapan ku tapi aku mengetahuinya. Aku tak kan ikut campur urusan mereka.

Dan sebenarnya aku juga tidak begitu menyukai sekolah ini, tapi meskipun begitu aku betah di sini. Karena hampir semua menyayangi ku, kecuali Lee Taemin, Choi Minho, Lee Jinki, dan Sulli cs. Mereka itu adalah sederet orang yang membenci ku. Apalagi Lee Taemin, ia terlihat begitu sangat membenci ku. Ya, walaupun itu memang sudah sifat Taemin yang selalu ‘dingin’ terhadap yeoja. Tapi tetap saja, aura dingin yang ia berikan pada ku itu berbeda. Begitu juga dengan Lee Jinki, aku sangat tidak mengerti namja itu. Ia selalu saja memanggil ku dengan sebutan aneh. Padahal kami sama sekali tidak berteman. Tapi ia berani sekali mengganti-ganti nama ku seenaknya. Ditambah lagi setiap memanggil ku, ia selalu menampilkan senyum seperti malaikat baik hati, memasang wajah tanpa dosa setelah memanggil ku dengan julukan-julukan aneh. Err.. Benar-benar menyebalkan. Mereka 3 serangkai itu, ku rasa hanya Minho saja yang mending dan masih sedikit waras. Ya, walaupun ia seorang heartbreaker. Tapi ku rasa itu masih bisa di anggap sedikit waras.

Dan yeah seperti yang pernah ku katakan di awal. Sekolah ini berlevel tinggi. Semua siswa merupakan anak-anak ‘orang penting’, golongan atas, kaya dan manja. Kecuali aku! Walaupun aku anak tunggal. Orang tua ku tak pernah memanjakan ku dan aku pun tak pernah manja dengan mereka. Karena aku memang punya prinsip, selama aku masih bisa melakukan sendiri, aku tak kan meminta bantuan orang lain. Dan 1 lagi, di sekolah ini aku memang punya banyak teman, tapi aku sama sekali tidak memiliki sahabat, kecuali Rae Mi. Sahabat ku yang sekolah di SMA lama ku. Jadi, sudah biasa jika di sekolah, teman yang bersama ku ke kantin selalu berganti-ganti. Karena aku memang berteman dengan semua orang.

 

Ting~ Ding~ Teng~

 

Suara bel tanda masuk berbunyi. Aku pun melihat ke seluruh penjuru kelas, hampir seluruh siswa sudah duduk di bangku masing-masing. Aku beralih melihat ke arah pintu, Taemin baru saja masuk ke kelas. Ia berjalan ke bangkunya yang tepat di samping ku. Seperti biasa, ia menatap ku sekilas dengan ekspresi datarnya yang menyebalkan. Aku menarik nafas dalam, aku baru ingat kalau Taemin itu duduk di samping kiri ku.

 

“Baiklah, sekarang kerjakan Latihan 3 halaman 134 .”

 

Aku tersentak kaget mendengar suara Park Seonsaengnim yang tiba-tiba menyuruh mengerjakan Latihan soal. Aku sama sekali tidak mendengar apa yang ia jelaskan tadi. Jangankan mendengarnya, aku bahkan tidak tahu sejak kapan ia berada dalam kelas.

“Itu tugas kelompok! 1 Kelompok terdiri dari 2 orang. Kerjakan Latihan itu dengan teman di samping kalian!” ujar Park Seonsaengnim lagi.

 

“Mwo~??”

 

Aku mengangakan mulut ku. Entah kenapa aku merasa ini seperti pertanda buruk. Ya pertanda buruk, karena aku duduk di bangku belakang dengan tembok yang ada di sebelah kanan ku. Dan siswa yang berada di dekat ku hanya Key yang ada di depan dan Taemin yang ada di samping kiri ku. Aku melihat ke arah Key, sepertinya ia sudah memilih teman kelompoknya.

“Huh, baiklah. Memang tidak ada pilihan lain.”

Aku mengalihkan pandangan ku ke arah Taemin seraya tersenyum. Ia menatap ku sebentar, tersenyum sinis, lalu mengalihkan pandangan ke arah Sungmin yang ada di samping kirinya.

“Sungmin..”

“Mian Taemin, aku satu kelompok dengan Kyuhyun.” Sungmin tersenyum ke arah Taemin.

“Mwo?? Aku bahkan belum selesai bicara.” Taemin menatap kesal Sungmin. Sedangkan yang ditatap malah mengabaikannya.

“Kekekeh…” Aku terkekeh geli melihat itu. Rasakan itu Lee Taemin. Itu balasan karena kau telah mengabaikan ku.

“Nona Ma! Cepat kerjakan tugas mu!!” ujar Park Seonsaengnim yang tiba-tiba ada di belakang ku.

“Neee… Seonsaengnim…” Aku menundukkan kepala ku.

“Huh, memalukan.”

Aku mengangkatkan kepala ku mencari tahu siapa pemilik suara itu. Aku melihat ke sebelah kiri ku. Ternyata makhluk menyebalkan itu yang berbicara tadi. Aku menatapnya tajam, ia membalas tatapan ku seraya menarik kursinya.

“Apa yang kau lakukan??” tanya ku pada Taemin. Sedangkan ia hanya diam dan meletakkan kursinya di samping ku. Lalu duduk dengan santai.

“Bukannya kau punya ‘penyakit’ sangat tidak mau dekat-dekat dengan yeoja?? Aigoo, Aku baru tau, sekarang Lee Taemin sudah sembuh dan bahkan mau duduk berdekatan dengan yeoja.” Aku tersenyum sinis ke arahnya. Ia terlihat salah tingkah. Aku tersenyum penuh kemenangan.

“Jinjja? Sepertinya kau salah. Siapa bilang aku duduk berdekatan dengan yeoja. Aku duduk berdekatan dengan namja Ma Hae Rin.”

Senyum kemenangan ku raib. “Yaa!! Jadi kau mengganggap ku namja?? Aku ini yeoja!!” Teriak ku membahana kelas.

“Mwo??? Jadi kau seorang yeoja?? Aigoo!! Ma Hae Rin, aku tidak tahu itu!!” Teriak Taemin yang juga tidak kalah dengan suara teriakan ku.

 

 

BRUUUKKK….

 

 

Sebuah penghapus papan tulis mendarat ke kepala ku. Aku melihat ke penjuru kelas. Semua siswa melihat ke arah ku dan Taemin. Aiisshh… Benar-benar memalukan.

“Lee Taemin!!! Ma Hae Rin!! Kalian berdua keluar!!” teriak Park Seonsaengnim.

“Tapi seonsaengnim…”

“KELUARR!!!” teriak Park Seonsaengnim lagi.

Ia tidak mau mendengarkan penjelasan ku. Aku pun menundukkan wajah seraya berjalan menuju pintu kelas. Ku lihat Taemin meringis kesakitan memegang kepalanya. Entah kenapa ia terlihat begitu manja, bagaimana mungkin kepalanya bisa sakit?? Padahal ia tidak terkena penghapus papan tulis seperti ku. Ia hanya di tikam dengan sebongkah kapur. Aargghh.. Park Seonsaengnim benar-benar tidak adil.

 

To be continued..


Comments

8 responses to “[Fanfic] Baby or Boy? (Prolog)”

  1. Githaaecha Avatar
    Githaaecha

    Omoo ada taemin,, hahaha. Aigoo, hae rin jd pahlawan dsni kkk~ terinsprasi dr novel apa rin?? Wah, hae rin~ssi, kamu sllu dikelilingi namja2 keren. Ckck :p Ditggu ya part 1nya.. Jgn lupa polygon love dilnjt haha.

    1. dari novel Boysitter.. hhee

      ga selalu kok git.. yg di polygon love kan, si Ji Eun yg di kelilingi namja keren.. jadi, untuk FF ini gantian sama hae rin..(:

  2. rena_chom2 Avatar
    rena_chom2

    Eh Minho nganggur kan ya? Berarti Hana boleh dong deketin Minho? *ngarep…!!
    Hahahaha

    Park Seonsaengnim yak sepa? Bu Jar/Bu Sur/Pak Eko *eh #PLAKKK
    Hahaha lanjut..!!

    1. Di FF ini, Minho kan player, punya banyak yeoja.. jadi, ga bakal nganggur kok.. :p

      hhaahaa park seonsaengnim itu, hanya guru yg ada dalam imajinasi ku ren.. 😀

  3. SUKA!
    Taemin walaupun nakal, aku yakin tetep imut..

  4. aulia safira putri Avatar
    aulia safira putri

    kasihan ma hae rin 😀

Leave a comment